Bulog Papua Pastikan Stok Beras Aman dan Harga Stabil Menjelang Natal dan Tahun Baru

PROVINSI

Pemimpin Wilayah Kanwil Papua Perum Bulog, Ahmad Mustari, saat di wawancarai di ruangan kerjanya di Jayapura, Selasa (4/11).

Jayapura – Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), Perum Bulog Kanwil Papua memastikan stok beras dalam kondisi aman serta berkomitmen menjaga stabilitas harga pangan di seluruh wilayah Papua.

Pemimpin Wilayah Kanwil Papua Perum Bulog, Ahmad Mustari, mengatakan pemerintah bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas), Kementerian Pertanian, dan Satgas Pangan kini gencar melakukan pengawasan harga di lapangan untuk mencegah lonjakan harga beras.

“Kebetulan saat ini kita sedang gencar-gencarnya menstabilkan harga pangan, baik dari Bapanas maupun dari Kementan dan Satgas Pangan. Pemerintah sekarang betul-betul turun ke lapangan agar tercapai satu harga, baik untuk beras medium maupun premium,” ujar Ahmad Mustari, kepada media di Ruangan Kerjanya di Jayapura Selasa (4/11).

Ia menjelaskan, pemerintah menginginkan agar harga beras di seluruh wilayah, termasuk di daerah pelosok, tetap seragam dan terjangkau oleh masyarakat.

“Sekarang harga beras sedang dipantau betul oleh pemerintah. Jangan sampai kenaikan harga membuat masyarakat resah. Pemerintah ingin masyarakat bisa menikmati harga yang stabil dan wajar,” jelasnya.

Ahmad Mustari juga menuturkan bahwa Bulog bersama Satgas Pangan, Forkopimda, Dinas Perdagangan, dan Dinas Ketahanan Pangan secara rutin melakukan sidak pasar. Langkah ini penting untuk memastikan harga tetap terkendali serta mencegah praktik nakal pedagang yang menaikkan harga secara tidak wajar.

“Kalau ada sidak, kami turun bersama Satgas Pangan, Forkopimda, Dinas Perdagangan, dan instansi terkait. Karena pasar itu menjadi indikator inflasi. Kalau inflasi bisa dikendalikan, berarti daerahnya bagus, tapi yang paling penting harga harus dijaga supaya masyarakat tidak kesulitan, apalagi menjelang Desember,” katanya.

Selain menjaga harga, Bulog juga mengantisipasi potensi kelangkaan bahan pokok menjelang akhir tahun.

Pemimpin Wilayah Kanwil Papua Perum Bulog menegaskan bahwa stok beras untuk wilayah Papua saat ini aman hingga tiga bulan ke depan, bahkan masih ada pasokan tambahan dalam perjalanan menuju gudang-gudang Bulog di enam provinsi.

“Kita punya sekitar 22.400 ton stok di dalam gudang, cukup untuk tiga bulan ke depan. Tapi masih ada tambahan sekitar 11.000 ton yang sedang dalam perjalanan, baik di pelabuhan maupun di kapal. Jadi total stok mencapai 33.700 ton untuk seluruh Papua. Aman menjelang Natal dan Tahun Baru,” jelas Ahmad Mustari.

Ia mengingatkan bahwa Bulog hanya bertugas menyediakan komoditas dan memastikan distribusinya, sedangkan penindakan hukum terhadap pelanggaran harga menjadi kewenangan Satgas Pangan.

“Kalau ada pedagang nakal yang menjual di atas HET, itu tugasnya Satgas Pangan. Bulog hanya sebagai penyedia komoditi. Kami tidak bisa menindak secara hukum, tapi kami bisa menegur dan bahkan mem-blacklist mitra yang melanggar kesepakatan,” tegasnya.

Terkait isu beras oplosan, Ahmad Mustari berharap hal serupa tidak terjadi di wilayah Papua.

“Untuk beras oplosan, mudah-mudahan tidak terjadi di Papua. Tapi kami tetap awasi. Kalau pun ada, akan kami telusuri dan tindak sesuai aturan,” ujarnya.

Ahmad Mustari kembali mengimbau agar masyarakat tetap tenang, tidak panik, dan membeli beras di tempat resmi yang ditunjuk Bulog.

“Yang terpenting masyarakat tidak khawatir. Bulog menjamin stok cukup dan harga terkendali. Kita semua harus menjaga agar pangan tetap tersedia dan stabil menjelang Nataru,” pungkasnya.(EL)