Grace Gerthi Mehue Jalankan Program Prioritas Keamanan dan Pembangunan di SD Inpres Doyo Baru

PENDIDIKANPROVINSI

Foto: Kepala Sekolah SD Negeri Inpres Doyo Baru, Grace Gerthi Mehue. posisi tengah foto bersama dengan para guru di halaman sekolah

Sentani -- Kepala Sekolah SD Negeri Inpres Doyo Baru, Grace Gerthi Mehue, bersama para guru menjalankan sejumlah program prioritas untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan keamanan sekolah, Kamis (30/10/2025).

Grace, yang sebelumnya menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt), kini telah dilantik sebagai kepala sekolah definitif. Sejak menjabat sebagai Plt, ia telah melakukan berbagai program prioritas, termasuk pengamanan lokasi sekolah untuk kepentingan anak-anak dan masyarakat Kampung Doyo Baru.

"Saya ingin lokasi tanah sekolah aman, sehingga saya prioritaskan program keamanan dengan mengadakan dua petugas keamanan anak asli dari Kampung Doyo Baru, karena lokasi sekolah ini masih menjadi hak ulayat," ujar Grace

Grace menjelaskan bahwa pihak sekolah telah mengurus lokasi tanah sekolah bersama pemilik tanah dengan melakukan pematokan dan mengurus surat pelepasan adat. Pihak sekolah berkomitmen berkontribusi kepada pemilik tanah untuk memperjelas status kepemilikan.

"Untuk sertifikat tanah, kami masih menunggu karena pembuatannya memerlukan kuitansi pembayaran dari pemilik tanah. Sertifikat akan diberikan setelah pemerintah menyelesaikan pembayaran," jelasnya.

Pengadaan 2 petugas keamanan lokal dilakukan atas permintaan masyarakat kampung untuk mengantisipasi gangguan dari luar yang dapat mengganggu kenyamanan guru dan siswa, terutama dari orang dalam keadaan mabuk.

Setelah dilantik sebagai kepala sekolah definitif, Grace memprioritaskan pembangunan gedung sekolah baru. Gedung lama yang telah berusia 50 tahun dinilai tidak layak lagi digunakan.

"Kami membutuhkan tambahan gedung karena peserta didik di sini sebanyak lebih dari 500 orang. Meskipun di Dapodik terdaftar 300-400 siswa, yang bersekolah di sini lebih dari 500 siswa dan itu harus kami layani," katanya.

Dengan hanya memiliki 9 ruangan, sekolah menerapkan sistem belajar pagi dan siang, sehingga siswa dapat pulang pada pukul 14.30 dan 16.00.

"Pembangunan gedung sekolah baru sangat diharapkan agar dapat mencukupi kebutuhan siswa dengan fasilitas lainnya. SD Inpres Doyo Baru ke depannya diharapkan menjadi sekolah berstandar besar," tegasnya.

Untuk meningkatkan kinerja guru, pihak sekolah mengadakan kegiatan peningkatan kompetensi setiap 2 atau 3 bulan sekali yang dibiayai oleh dana BOS. Grace menyatakan para guru yang mengajar sudah sangat siap dan layak.

Terkait program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang telah berjalan selama empat bulan, Grace mengungkapkan sempat terjadi ketidaksepahaman dengan distributor MBG di awal pelaksanaan.

"Distributor berharap guru bekerja mengurus MBG, tetapi tujuan kami datang ke sekolah untuk mengajar, bukan sibuk mengurusi MBG," tegasnya.

Grace memberikan waktu tiga sampai empat hari kepada distributor untuk tidak memberikan beban kerja kepada guru. Setelah pertemuan evaluasi di ruang guru, tercapai saling pengertian dan program MBG berjalan dengan baik.

Grace menambahkan bahwa pihak sekolah juga menerima bantuan televisi edukasi dari Kementerian sesuai data Dapodik untuk digunakan di kelas-kelas.(Redaksi)