Gubernur MDF Berduka Atas Kepergian Irene Sokoy, Sang Gubernur Pastikan Berhentikan Dua Direktur RS Pemerintah

PROVINSIKESEHATAN

Foto: Gubernur MDF, Ketua TP PKK Ny. Eva Fakhiri dan Pj. Sekda Papua melakukan foto bersama keluarga Almh. Irene Sokoy.

Jayapura, (Berita21.id) - Gubernur Papua Matius D. Fakhiri bertindak cepat usai insiden meninggalnya seorang ibu hamil dan bayi dalam kandungannya setelah ditolak oleh empat Rumah Sakit. Sang Gubernur pun memastikan akan memecat dua Direktur RSUD yang menolak pasien antara lain Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Yowari dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abepura.

Sementara itu, dua rumah sakit lainnya yang ikut menolak Irene hingga akhirnya meninggal dunia bersama bayi dalam kandungannya, yakni RS. Dian Harapan dan RS. Bhayangkara, Gubernur akan berkoordinasi dengan pimpinan rumah sakit.

dari pantauan lewat media sosail sang gubernur saat melakukan lawatan ke rumah keluarga almarhumah Irene Sokoy, Jumat (21/11/2025) malam kedatangan gubernur MDF disambut hangat oleh keluarga. Dalam lawatan tersebut, Gubernur MDF tidak sendiri, ia didampingi oleh Ketua TP PKK dan TP Posyandu Ny. Eva Fakhiri dan Penjabat Sekretaris Daerah Lukas Christian Sohilait, S.T., M.Si.

setibanya dirumah keluarga almarhumah di kampung hobong, kabupaten Jayapura, Gubernur pun mendengarkan cerita perjuangan keluarga almarhumah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan agar bisa melahirkan normal.

Alih-alih mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal, Irene justru mengalami empat kali penolakan dari rumah sakit di Jayapura.

Mantan Kapolda Papua itu meminta maaf kepada pihak keluarga dan menyampaikan ucapan belasungkawa kepada keluarga serta berjanji akan memperbaiki layanan kesehatan usai kejadian itu.

"Saya baru mau memulai, tapi Tuhan sudah tunjukan satu contoh kebobrokan pelayanan kesehatan di Provinsi Papua. Saya mohon maaf dan turut berduka yang mendalam atas kejadian dan kebodohan jajaran pemerintah mulai dari atas sampai ke tingkat bawah. Ini kebodohan yang luar biasa yang dilakukan oleh pemerintah," tegas MDF.

Ia berjanji akan segera melakukan evaluasi terhadap pelayanan kesehatan di Papua.

"Saya pastikan bahwa rumah sakit yang dibawah pemerintah, minggu depan akan saya copot direkturnya. Untuk rumah sakit lainnya kita akan koordinasi dan evaluasi terhadap direkturnya," ujar Gubernur MDF saat ditanyai wartawan usai bertemu keluarga almarhumah Irene Sokoy di kampung Hobong, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura pada Jumat malam (21/11/2025).

Selain itu, dia mengatakan akan mengganti peralatan medis yang rusak karena diabakan direkturnya.

"Hal ini sudah saya minta langsung ke menteri kesehatan untuk memperbaiki pelayanan kesehatan di RS yang ada di Provinsi Papua, saya yakin sekat-sekat yang merusak pelayanan di rumah sakit, saya pastikan akan memperbaiki ini," ujarnya.

MDF mengatakan kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi oemerintah untuk menghadirkan pelayanan kesehatan yang prima bagi masyarakat. Dia juga akan memanggil semua rumah sakit pemerintah dan swasta dalam rangka menyatukan visi misi dalam melayani kesehatan di Provinsi Papua.

"Saya sudah berulang kali sampaikan layani dulu pasien baru urusan yang lain. Hal ini akan saya sampaikan ulang ke semua direktur rumah sakit dan kepala dinas kesehatan yang ada," katanya.

"Sebagai gubernur, tentunya saya tidak perlu takut dan tidak perlu malu untuk menyampaikan permohonan maaf. Ini pembelajaran yang sangat berharga kepada kami pemerintah," tuturnya.

Sebelumnya, Irene dan bayi yang dikandungnya meninggal dunia pada Senin (17/11/2025) sekitar pukul 05.00 WIT. Keduanya menghembuskan nafas terakhir dalam perjalanan menuju rumah sakit dok 2 Jayapura. Setelah sebelumnya ditolak empat rumah sakit di kabupaten dan kota jayapura.(*)