Kick Off SERUNAI 2025 Resmi Dimulai di Papua
PERISTIWAPROVINSI


Foto: Wakil Gubernur Papua Aryoko Rumaropen saat membuka kegiatan Kick Off program SERUNAI 2025, di Halaman Kantor Gubernur Papua, Senin (8/12/2025).
Jayapura — Bank Indonesia resmi memulai pelaksanaan SERUNAI (Semarak Rupiah Natal Penuh Damai) 2025 melalui seremoni Kick Off yang digelar di Halaman Kantor Gubernur Papua, Senin (8/12/2025).
Wakil Gubernur Papua Aryoko Rumaropen, saat membacakan sambutan Gubernur Papua, menyampaikan bahwa pelaksanaan SERUNAI 2025 sejalan dengan komitmen Pemerintah Provinsi Papua dalam mewujudkan Papua yang produktif serta stabil secara ekonomi.
“Kick Off SERUNAI 2025 merupakan wujud nyata komitmen kita dalam mendorong perekonomian Papua yang produktif, stabil, dan inklusif,” ujar Rumaropen.
Ia juga mengapresiasi tema SERUNAI tahun ini, “Rupiah Terjaga untuk Natal Penuh Kasih”, yang dinilai sejalan dengan visi dan misi Pemerintah Provinsi Papua dalam membangun harmoni sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.
Menurutnya, ketersediaan uang pecahan kecil yang memadai sangat penting untuk mencegah praktik pembulatan harga yang dapat memberatkan masyarakat. Karena itu, langkah strategis Bank Indonesia dalam memastikan kecukupan uang Rupiah selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) menjadi kontribusi nyata bagi kenyamanan dan kesejahteraan masyarakat Papua.
Pada pelaksanaan SERUNAI 2025, sejumlah peningkatan layanan dihadirkan, di antaranya peningkatan paket penukaran uang hingga Rp5.000.000 per orang. Selain itu, dilakukan sinergi penukaran uang secara terpadu bersama perbankan, seperti Bank Mandiri, BNI, BTN, BRI, BPD Papua, dan CIMB Niaga.
“Ini mencerminkan semangat kolaboratif untuk menghadirkan layanan penukaran uang yang lebih cepat dan merata,” ujarnya.
Layanan kas keliling juga diperluas dengan fokus pada rumah ibadah dan sekolah-sekolah Kristiani, yang berlangsung pada 8–23 Desember 2025, sebagai wujud keberpihakan layanan publik kepada masyarakat di berbagai wilayah Papua.
Rumaropen menambahkan, Papua mencatat sejarah sebagai tuan rumah pelaksanaan SERUNAI secara serentak nasional, yang menunjukkan kepercayaan terhadap peran strategis Papua dalam dinamika ekonomi kawasan Timur Indonesia.
Selain layanan kas, SERUNAI juga menjadi sarana peningkatan literasi dan edukasi keuangan masyarakat. Ia mengajak masyarakat menjaga Rupiah melalui prinsip 5J: Jangan dilipat, Jangan dicoret, Jangan distapler, Jangan diremas, dan Jangan dibasahi, serta mengenali keaslian uang dengan prinsip 3D: Dilihat, Diraba, dan Diterawang.
Pemerintah Provinsi Papua juga terus mendorong penggunaan QRIS sebagai instrumen pembayaran digital yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal.
“Saya mengajak seluruh masyarakat Papua menyambut Natal dengan damai dan sukacita serta bersama-sama menjaga Rupiah sebagai simbol kedaulatan bangsa. Semoga rangkaian SERUNAI 2025 berjalan lancar dan membawa manfaat nyata bagi masyarakat,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Grup Kebijakan PUR Bank Indonesia, Hari Widodo, menjelaskan bahwa SERUNAI merupakan program layanan kas tematik Bank Indonesia yang diselenggarakan menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru, berlangsung secara nasional pada 8–23 Desember 2025.
Kick Off SERUNAI 2025 di Papua menandai dimulainya rangkaian layanan SERUNAI secara serentak di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui seluruh Kantor Perwakilan Bank Indonesia.
“Program ini bertujuan memastikan masyarakat memperoleh uang Rupiah dalam jumlah yang cukup, pecahan yang sesuai kebutuhan, dan dalam kondisi layak edar, terutama untuk mendukung tradisi dan perayaan Natal,” ujar Hari.
Ia menegaskan bahwa SERUNAI merupakan pelaksanaan mandat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, yang menugaskan Bank Indonesia menyediakan Rupiah dalam jumlah cukup, pecahan sesuai, dan kondisi layak edar di seluruh wilayah NKRI.
Pada SERUNAI 2025, Bank Indonesia menyediakan dana layanan kas sebesar Rp283,1 miliar, meningkat sekitar 32 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dengan paket penukaran maksimal Rp5 juta per orang.
Untuk tahun ini, layanan kas SERUNAI difokuskan pada wilayah dengan proporsi masyarakat perayaan Natal yang besar, termasuk Papua, melalui kas keliling bekerja sama dengan perbankan, serta pelayanan di gereja dan sekolah.
“Pemilihan Papua mencerminkan komitmen Bank Indonesia untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat hingga ke daerah paling terpencil,” jelas Hari.
Ia menambahkan, SERUNAI juga membawa pesan kepedulian dan solidaritas, termasuk bagi masyarakat terdampak bencana di sejumlah wilayah Indonesia. Bank Indonesia tetap memastikan ketersediaan Rupiah bagi masyarakat di tengah kondisi tersebut.
“Ini merupakan bentuk komitmen Bank Indonesia dalam mendukung perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional Natal dan Tahun Baru. Untuk Idulfitri ada SERAMBI, dan untuk Nataru ada SERUNAI,” pungkasnya.(EL)


