Peringatan Deklarasi Papua Barat di Sorong Diwarnai Orasi dan Seruan Politik

PERISTIWAPROVINSI

Foto: Masa Aksis dri Solidaritas Rakyat Papua Sorong Raya peringati 1 Desember Kemerdekaan West Papua

Sorong, — Aksi memperingati 64 Tahun Deklarasi Kemerdekaan Papua Barat kembali menggema di Kota Sorong pada Senin (1/12/2025). Massa dari berbagai kelompok usia berkumpul di sejumlah titik strategis yakni Ramayana Mall, Lampu Merah Km 10, Malanu Kios Anda (Arter), dan Jalan Baru (Jempur)—sebelum menggelar long march menuju pusat aksi di Lampu Merah Maranatha, tepat depan Studio Foto Elyn.

Sejak awal, massa menegaskan bahwa aksi ini merupakan bentuk penegasan sikap politik dan penolakan terhadap kondisi yang mereka nilai sebagai konsekuensi dari integrasi Papua ke dalam NKRI. Dalam orasinya, para juru bicara menyampaikan bahwa perjalanan politik Papua di bawah administrasi Indonesia telah membawa dampak yang mereka sebut sebagai ketidakadilan struktural terhadap Orang Asli Papua.

Orator menuding bahwa integrasi Papua telah “menyengsarakan” OAP melalui berbagai aspek, mulai dari sosial, ekonomi, hingga keamanan. Mereka menyerukan penguatan solidaritas serta konsolidasi gerakan sebagai bentuk perlawanan terhadap situasi tersebut.

Seruan “mengobarkan api persatuan nasional bangsa West Papua” menggema di sepanjang jalan. Ratusan massa, termasuk anak-anak, pelajar, pemuda, dan orang dewasa, terus melantangkan yel-yel “Papua Merdeka” sebagai simbol penegasan identitas politik.

Dalam pernyataan tegasnya, salah satu orator menolak pelabelan terhadap Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) maupun organisasi teroris.

“TPNPB bukan KKB, TPNPB bukan teroris. Mereka adalah Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat,” ujar orator tersebut dengan lantang di tengah kerumunan.

Aksi berjalan di tengah pengamanan aparat, yang memantau pergerakan massa sepanjang jalur long march hingga titik akhir aksi.